Jumat, 16 Mei 2014

WAISAK 2014

Seribu Lampion

Tradisi pelepasan ribuan lampion kembali dilakukan di Candi Borobudur, Kamis (15/5) dini hari. Pelepasan lampion dilakukan seusai detik-detik Waisak 2558BE/2014 di pelataran sisi barat candi peninggalan dinasti Syaiendra itu. Waisak sendiri dirayakan sekali setiap tahunnya, yaitu setiap bulan purnama di bulan Mei atau Purnama Sidhi. Meskipun udara dingin menyeruak, namun para pengunjung tetap antusias menerbangkan lampion. Perpaduan antara lampion dan sinar purnama, membuat langit dini hari itu nampak indah, semarak dengan warna kuning kemerah-merahan.


Candi Agung Borobudur

Menyalakan Lilin Waisak

Selain umat Buddha, pengunjung yang ikut memeriahkan acara Waisak juga dapat menerbangkan lampion dengan membelinya dari panitia seharga Rp. 100.000. Penerbangan lampion-lampion tersebut dilakukan seusai umat Buddha memanjatkan parita(doa) di depan altar. Lalu para biksu dan biksuni melakukan pradaksina, yaitu ritual mengelilingi Borobudur sebanyak tiga kali searah jarum jam. Mereka mengarak relik Buddha yang dibawa seorang biksu. Pelepasan seribu lampion di udara ini dilakukan sebaga penutup perayaan Tri Suci Waisak. Ada doa-doa yang diucapkan seiring lampion tersebut diterbangkan. Sebagian orang bahkan menuliskan doa-doa tersebut pada kertas lampion.

Selamat Waisak
Pradaksina
Smiles
Lampion Waisak
Lampion Waisak
Lampion Waisak
Lampion Waisak
Lampion Waisak
Light of Hopes
Seribu Lampion

Selamat Hari Tri Suci Waisak, semoga semua makhluk berbahagia.